Senin, 21 Desember 2015

Berkurban Mendidik Anak

Farukh bergabung dengan pasukan perang. Saat itu istrinya sedang hamil tua. Dia meninggalkan uang 30 ribu dinar. Pesannya:"pergunakan secukupnya untuk keperluanmu dan bayi kita nanti kalau sudah lahir." Beberapa bulan kemudian bayi itu lagi dan diberi nama rabiah. Hingga remaja Rabiah belum juga bertemu ayahnya. Oleh ibu, ia dititipkan ke beberapa guru hingga uang yg ditipkan suami habis. Hasilnya rabiah menjadi ulama besar.
Suatu malam yg terang seorang prajurit berumur 60 tahun memasuki Madinah dengan langkah tegap dan mantap. Ketika masuk rumah yang terbuka dia dihadang putranya dan hampir terjadi keributan. Lalu ibunya memperkenalkan mereka, lalu berpelukan.

Farukh" wahai istriku aku membawa uang 4 rb dinar. Gabungkan dengan uang yang kutinggalkan dulu," istrinya bingung bagaimana harus menjawab. Uang 30 rb dinar setara sekitar 7.5 miliar sudah habis untuk mendidik anaknya menjadi ulama besar.
Istrinya semakin bingung dan tak menjawab apapun. Suaminya "lekaslah mana uang itu"
Dengan wajah agak pucat dan bibir bergetar, istrinya menjawab uang itu kuletakkan di tempat yang aman. Beberapa hari lagi akan kuambil. Insya Allah.

Tiba tiba adzan berkumandang. Farukh bergegas ke masjid. Istrinya menarik nafas lega. farukh: mana rabiah? Sudah berangkat lebih dulu kata istrinya.
Ketika sampai masjid, ruangan sudah penuh. Para jamaah mengelilingi seorang guru yang mengajar mereka. Farukhberusaha melihat wajah guru itu namun tidak berhasil karena padatnya jamaah. Ia heran melihat ketekunan jamaah mengikuti syekh ulama besar itu.
"siapakah dia sebenarnya"
-orang yang engkau lihat adalah seorang alimbesar. Majelisnya dihadiri Malik bin Anas, Sufyan as tsauri, laits bin sa'ad dan lainnya. Dia juga seorang dermawan yg bijaksana. Dia mengajar mengharapkan ridho Allah semata.
Siapa namanya?
- rabiah ar ra'yi
Farukh keheranan: Rabiah ar ra'yi?
- benar
Farukh: Dari manakah dia berasal?
- dia putra Farukh, abu abdurahman. Dia dilahirkan tak lama setelah ayahnya meninggalkan madinah sebagai mujahid fi sabilillah. Ibunya lah yang membesarkan dan mendidiknya.

Air mata Farukh menetes karena haru dan gembira. Ketika kembali ke rumah dia segera menemui istrinya. Dia menagis. Sang istri bertanya: Ada apa wahai abu abdurahman.
Farukh: Tidak ada apa apa. Saya melihat rabiah dalam kedudukan dan kehormatan yang tinggi yang tidak kulihat pada orang lain.
Ibu rabiah melihat ada kesempatan untuk menjelaskan amanah suaminya berupa uang 30 ribu dinar. Ia segera berkata:"manakah yang lebih baik dan kau sukai uang 30 ribu dinar atau ilmu dan kehormatan yang telah dicapai putramu?
Farukh: Demi Allah inilah yang lebih kusukai daripada dunia dan segala isinya.
Istrinya: Ketahuilah suamiku. Aku telah menghabiskan semua harta yang engkau amanatkan untuk biaya pendidikan putra kita. Apakah engkau rela yang telah aku lakukan.
Farukh dengan gembira: Aku rela dan berterimakasih atas namaku dan nama seluruh kaum muslimin.


Sumber: Buku 101 kisah tabiin

Ya Allah berilah kami kemampuan untuk bisa berkurban mendidik anak sebagaimana pasangan Farukh. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar